1
Ungkapan “terima kasih” sering kita dengar. Tetapi apa sering kita ucapkan? Itu merupakan pertanyaan bagi diri kita sendiri biar diri kita yang menjawab. Dalam hal mengucapkan terima kasih tidaklah susah, apa kita membuang tenaga? Atau pikiran? Atau hal lainnya? Tidak kan? Tentunya.
Kita adalah manusia yang tidak dapat hidup sendiri. Saya ambil salah satu contoh yang simple, ketika kita masih batita (bayi umur tiga tahun) apa kita langsung bisa jalan dengan tegapnya? Tentu tidak. Pasti orang lain membantu kita untuk mengajarkan kita bagaimana melangkah, bagaimana berdiri dengan tegap dan lain sebagainya.
Saya selalu diajarkan oleh kedua orang tua saya untuk selalu mengucapkan terima kasih dalam hal sekecil apapun itu. Bisa dilihat dari pengalaman saya, saya selalu mengucapkan terima kasih pada ‘kenek’ angkutan umum. Padahal itu hal sepele bagi kebanyakan orang, maksudnya untuk apa ketika kita memberikan uang kepada ‘kenek’ tersebut toh dia gak membantu hal yang menguntungkan bagi saya. Namun, bagi saya itu bukan hal yang sulit untuk mengatakan terima kasih apalagi dengan orang yang tidak kita kenal
Terima kasih, dua kata yang memiliki banyak arti. terima kasih juga dapat menjadi penghargaan bagi setiap orang, karena ketika kita mengucapkan terima kasih setidaknya orang yang telah menolong kita merasa dianggap keberadaannya.
Namun kebanyakan orang pasti mengucapkan terima kasih pada orang yang mereka kasihi. Itu hal yang lumrah untuk dilakukan. Tetapi bagi saya selain mengucapkan terima kasih kepada orang yang dikasihi itu sudah biasa dan saya sekarang sedang menjalani untuk mengucapkan terima kasih pada orang – orang yang memperlakukan saya negative. Kenapa hal ini saya lakukan? Beberapa minggu lalu saya ada masalah dengan sahabat SMA saya dari dahulu sampai sekarang, namun ketika saya mendengar perkataan dari penyiar radio, begini “Alangkah indahnya kita mengucapkan terima kasih kepada orang telah menyakiti kita, karena melalui dia kita mengenal bagaimana kepahitan dan bagaimana untuk bangkit dari kata – kata yang telah menyakiti hati kita ”. disitu saya berfikir, benar juga. Kalau saya tidak mengenal dia mungkin sampai sekarang saya tidak tahu untuk tetap survive itu seperti apa.
Sekarang, melalui ini saya sangat berterima kasih pertama untuk keluarga yang utuh hingga sekarang sampai selamanya. Itulah yang sangat terutama bagi saya karena mereka baik orang tua maupun kakak – kakak saya telah mengajarkan saya tentang kehidupan. Dan terutama untuk kedua orang tua saya yang dapat menempatkan posisinya dengan baik, misal dapat menjadi seorang teman ketika bercanda namun dapat menjadi orang tua ketika keadaan memposisikan mereka menjadi peran orang tua.
So, untuk kalian yang masih susah untuk mengucapkan dua kata itu, belajarlah! Tidak susah kok, dan gak butuh les atau privat untuk mengucapkan itu, ketika kita mengucapkan hal itu kita menjadikan orang tersebut berharga, dan suatu saat nanti ketika kita diberikan ucapan terima kasih pastinya kita akan merasakan hal tersebut. So, selamat mencoba!