Malcolm Gladwell

Posted: Monday, April 12, 2010 by sisca in Labels:
0

Malcolm Gladwell adalah penulis buku “Outliers”. Beliau disini mengatakan bahwa bagaimana untuk menjadi sukses didalam bertindak, dan menghadapi suatu masalah yang ada. Malcolm Gladwell juga mengatakan bahwa ukuran seseorang menjadi seorang yang sukses bukan dari dia mendapat IQ yang dia peroleh ketika dia melakukan test IQ namun harus didukung dengan kesempatan, budaya, dan juga pengenalan diri sendiri lebih dalam.

Pertama : Kesempatan
Kesempatan adalah peluang. Setiap orang pasti mendapatkan kesempatan,namun apakah seseorang itu peka dengan kesempatan yang datang terhadap diri dia. Dapat dilihat salah satu conoh tokoh ternama yang sudah tidak asing lagi kalau kita dengar yaitu Bill Gates. Beliau berlatih dengan waktu 10.000 jam selama 10 tahun. Wow, menurut saya angka fantastis yang dimana mungkin saya belum mencapai angka tersebut, padahal saya mengenal dunia pendidikkan lebih dari 10 tahun. Dengan hobinya yang ber-coding ria, alhasil sekarang dia sukses dan dikenal oleh seluruh penjuru dunia akan kerja kerasnya yang selama ini. Disini dapat kita simpulkan bahwa kita harus berlatih dan berlatih dengan harapan kita akan menggegam piala kemenangan yang sudah kita idamkan. Dan juga menjadi sukses juga dengan memperdaya gunakan kesempatan yang telah ada di depan mata mereka. Dengan mereka mempergunakan kesempatan dengan baik, maka sukses pun akan menghampiri setiap dari individu kita masing-masing.

Kedua : Budaya
Budaya disini diartikan dengan kebiasaan. Budaya yang sering kita temui ialah bertanya. Terlalu banyak bertanya, terlihat kebodohan orang tersebut. Padahal statement ini salah, karena ketika orang bertanya terus menerus, dia mau keluar dari kebodohan yang melingkupi diri dia. Pertanyaan demi pertanyaan yang dia lontarkan hanya untuk seseorang itu mengerti dan orang tersebut juga ingin menjadi selayaknya kita yang mengerti akan hal yang dia tanyakan. Jadi, kita harus menghargai ketika ada seseorang yang bertanya, alangkah lebih baiknya kita mengajarkan apa yang tidak mereka mengerti selama ini dengan sabar. So, budaya ini harus dipatahkan agar setiap dari kita generasi masa depan dapat keluar dari lingkaran kebodohan yang ada.

Ketiga : Pengenalan Pribadi
Sebelumnya telah dibahas tentang kesempatan dan budaya yang sering kita temui. Dan pada paragraph ini akan membahas tentang pengenalan pribadi. Pengenalan pribadi yang saya maksudkan adalah seberapa jauh kita mengenal diri kita sendiri. Coba instropeksi diri dengan menge-list apa yang menjadi kelemahan kita dan apa yang menjadi kelebihan kita yang tidak dimiliki oleh orang lain. Ada sebagian orang yang tidak tahu kelemahan apa yang ia miliki, saking dia merasa dialah yang terhebat diantara yang orang-orang hebat lainnya. dan juga ada orang yang selalu memandang bahwa dirinya negative selalu dan selalu dialah yang paling terbawah. Statement – statement negative selalu dilontarkan pada diri dia sehingga kelemahan yang selalu dia ungkit menutupi keadaan yangs sebenarnya setiap orang memiliki baik dan buruk, sekarang bagaimana kita menjadikan kelemahan kita menjadi kekuatan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Tunjukkan kepada orang banyak bahwa kelemahan menjadikan ini adalah kelebihan bagi kita, dan selalu berpikir positif dengan apa yang kita terima. Mungkin kelemahan yang sedang kita sadari adalah sulit untuk diterima, namun dengan seiringnya waktu yang ada pasti diberikan jalan oleh-Nya. So, jangan memagari diri kalian dengan kelemahan yang anda miliki, karena sama saja anda membunuh impian anda sendiri dengan perilaku anda terhadap diri sendiri.


Dengan ini kesimpulan yang dapat kita tarik ialah :
1. Peka dengan kesempatan yang ada. Jangan sia – siakan kesempatan yang ada karena
kesempatan yang kita miliki tidak semua orang memiliki.
2. Berlatih. Teruslah berlatih dengan keadaan yang mungkin di-judge banyak orang bahwa kita tidak mungkin mencapainya. Buktikan pada mereka bahwa kita bisa maju
asalkan usaha yang kita lewati itu sangat berarti. Usaha yang kita lewati pasti
setimpal dengan kesuksean yang kita terima saat ini.
3. Banyak budaya – budaya hidup yang mengelilingi kita, dengan itu kita harus punya
prinsip bahwa kita harus beda dengan dunia yang semakin lama semakin tidak
terarah jalurnya.



Disaat sulit, selalu ada kesempatan untuk memperbaiki keadaan
Disaat sedih, selalu ada kesempatan untuk meraih kembali kebahagiaan

Disaat jatuh selalu ada kesempatan untuk bangkit kembali
Dan dalam kondisi terburukpun selalu ada kesempatan
untuk meraih kembali yang terbaik untuk hidup kita

Bila kita setia pada perkara yang kecil, maka kita akan mendapat perkara yang besar

Bila kita menghargai kesempatan yang kecil, maka kita akan mendapat kesempatan yang besar

0 comments: