Nothing's Perfect

Posted: Wednesday, March 24, 2010 by sisca in Labels:
0









Saat ini renungan yang diambil dari sebuah film mandarin yaitu "I'm not Stupid". memang tidak ada seorang pun yang bodoh di dunia ini. Semua diciptakan sempurna adanya oleh penciptaNya. Tinggal kita sebagai manusia bagaimana caranya untuk menjadi orang yang pintar dan berpendidikan. Film ini mudah untuk dimengerti oleh banyak masyarakat luas. Ketiga tokoh ini memberikan teladan yang sangat bagus untuk para penonton. Mengapa hal ini saya katakan demikian? Karena ketiga tokoh ini dapat menghadapi masalah yang ada di depan mata mereka. Padahal mereka di- judge oleh banyak orang bahwa tingkat kecerdasan mereka dibawah rata-rata. Namun mereka tidak stuck dalam permasalahan tersebut. Lalu mereka menunjukkan pada khayalak ramai bahwa mereka juga dapat berkembang dan keluar dari lingkaran kebodohan yang ada. Usaha yang mereka jalani juga tidak semudah membalikkan telapak tangan namun banyak asam garam yang mereka dapati untuk meraih suatu kemenangan yang ingin mereka raih.
Balik lagi ke pribadi setiap dari kita, ingat setiap manusia tidak ada yang sempurna, tidak ada yang sepenuhnya putih bersih tanpa noda. Setiap kita memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, hal ini sudah diatur oleh Sang Pencipta sesuai dengan porsinya masing-masing dari kita. Dengan itu ketika kita memiliki kelebihan, galilah kelebihan kita itu lebih dalam lagi dan dapat memberikan berkat bagi semua orang yang disekeliling kita. Dan juga dalam hal kekurangan kita, kita memiliki kekurangan namun jangan jadikan kekurangan tersebut menjadi tempat perhentian terakhir ketika kita sedang menjalani perjalanan panjang untuk mencapai suatu kemenangan. Kita bisa lihat dari pengalaman kita masing-masing, apakah ketika kita lahir kita semua dapat langsung berjalan dengan lincahnya? Tidak bukan! Sebelumnya kita pasti jatuh dan jatuh terus-menerus, kita jatuh tidak sekali dua kali namun kita jatuh berkali-kali agar kita dapat berdiri dengan tegap hingga saat ini. Begitu pun dengan kehidupan yang sedang kita hadapi, jalanilah apa yang ada didepan kita karena pada saatnya kita akan menuai kemenangan bagi kita yang tidak pernah usai untuk mencoba merubah kegagalan menjadi sebuah kemenangan. Toh dengan 'luka-luka' yang kita rasakan untuk kemenangan tersebut menjadikan kita menjadi seseorang yang sangat kuat dan tahan akan setiap masalah yang pelik sekalipun. Dan juga kita harus bersyukur dengan apa yang kita miliki tidak hanya untuk segala kelebihan kita namun dengan kekurangan juga karena dalam kedua hal ini menyadarkan setiap pribadi manusia tidak ada yang sempurna hanya Dia yang sempurna. So, kekurangan yang kita miliki jadikanlah menjadi sebuah kelebihan yang dapat membuat orang sekeliling kita terheran-heran. Namun kita juga harus menyerahkan segala usaha kita pada-Nya, karena kita sebagai manusia hanya dapat berdoa dan berusaha pada-Nya tetapi yang memutuskan 'iya' atau 'tidak' tetaplah Sang Pencipta kita.

Pelangi Sehabis Hujan

Posted: Tuesday, March 23, 2010 by sisca in Labels:
0

Terkadang kita tidak mengetahui apa yang Tuhan mau dalam keadaan yang sedang kita alami. Melalui renungan kali ini telah memberi pelajaran yang sangat berharga buat kita yang masih dalam masa labil. Masa dimana kita mudah terpengaruh dalam dunia luar dan masa dimana kita sulit untuk memutuskan suatu keputusan dalam keadaan yang genting. Terkadang ketika kita dalam masa yang sangat teramat sulit dan genting, isi dalam otak kita hanya ingin masalah secepatnya selesai dan berakhir. Mungkin juga sebagian dari kita mudah putus asa dengan keadaan yang sedang kita hadapi saat ini. Dalam keadaan sulit kita pun memiliki pikiran yang ‘mandek’ atau buntu. Misalnya dalam kita sebagai mahasiswa, pastinya tidak semua mahasiswa mendapatkan nilai yang sangat memuaskan dan sesuai target yang diinginkan. Dan saya mengambil contoh untuk mahasiswa yang mendapatkan nilai yang kurang memuaskan yang sedang dia dapat. Pasti yang pertama dia rasakan adalah down, itu hal yang sangat lumrah untuk dialami oleh mahasiswa tersebut. Dia merasa kecewa karena telah menyia-nyiakan waktu yang ada dan membuat kecewa kedua orang tua dan orang terdekat dia. Namun, dalam keadaan ini mahasiswa boleh saja untuk kecewa, sedih akan hal yang sedang dia hadapi. Tetapi jangan larut dalam kesedihan yang mendalam karena menurut saya tidak berguna juga berlarut-larut dalam kesedihan sebab tidak mengubah keadaan yang ada. Ketika dia sudah mengalami itu, seharusnya dia melakukan hal yang membuat keadaan itu berubah bukan dengan tangisan namun dengan suatu perubahan yaitu lebih rajin belajar dan mengetahui dengan detail apa yang menyebabkan nilainya sampai jatuh dan ketika dia sudah mengetahui itu pastinya langkah berikutnya melakukan perubahan dalam diri dia dan buktikan pada semua orang kalau dia bisa bangkit dari keterpurukan nilai yang dia dapati pada semester lalu dan harus berkomitmen untuk memberikan yang terbaik. Ketika dia sudah melakukan usaha yang sangat berarti pastinya akan diberi yang sangat berarti pula oleh-Nya. Itu segelintir dari contoh yang kebanyakan dialami oleh mahasiswa saat ini. Mungkin tidak hanya nilai namun banyak persoalan yang ada di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat luas di luar sana. Janganlah kita bersungut-sungut dengan keadaan yang sedang kita alami karena tidak ada gunanya. Dan pasti ujung dari pencobaan yang sedang kita hadapi pastilah yang terbaik dari Tuhan, mungkin bagi kita itu tidak berdampak positif namun itu sekarang tetapi suatu hari nanti kita akan mengerti maksud Tuhan memberikan pencobaan tersebut. Pencobaan-pencobaan yang kita hadapi, tidak akan melebihi kemampuan kita. Tuhan pasti tidak akan menjatuhkan kita sebagai ciptaan-Nya sampai tergeletak. Dan juga, Dia lebih tahu kapan waktu yang tepat untuk memberikan sesuatu yang terbaik itu.


Jalan hidupku tak selalu
tanpa kabut yang pekat
Namun kasih-Mu nyata padaku,
pada waktu-Mu yang tepat
S’perti pelangi sehabis hujan,
itulah janji setia-Mu Tuhan
Di balik dukaku telah menanti
Harta yang tak ternilai dan abadi

Dibalik Kisah Orang Muda Berbakat

Posted: Thursday, March 18, 2010 by sisca in Labels:
0



Sekarang saya ingin mengungkapkan salah satu minat dan bakat dari pelatih basket. Pria ini bernama Andrian Kurniadi. Dia mengenal dunia olahraga basket sejak berumur 12 tahun, dimana pada masa itu pengembangan minat dan bakat sangat diperlukan untuk kedepannya. Beliau menjadi pelatih basket sejak dia menduduki bangku kuliah yaitu 19 tahun. Dia sangat mahir sekali dalam permainan basket. Beberapa istilah shooting,passing,back ball, tree point, under ring, dan masih banyak istilah lainnya yang saya dapatkan dari pengajaran beliau. Minatnya memang sudah terlihat sejak umurnya masih duduk dibangku Sekolah Dasar, namun pada saat umur tersebut dia belum paham benar apa itu dunia basket, tapi setelah menginjak umur 12 tahun dia sudah mengerti segala aspek tentang basket. Dia telah mengikuti beberapa turnamen tingkat nasional, selain turnamen nasional beliau juga telah mengikuti berbagai kompetisi-kompetisi basket di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA). Berbagai piala telah beliau rebut bersama timnya. Sekarang anak muda berbakat ini masih duduk di bangku perkuliahan semester 6 di jurusan Akuntansi. Sekarang dia sedang menjadi pelatih Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta di daerah Jakarta Selatan. Selain dia mengajar di sekolah tersebut, namun perkuliahan yang sedang dia jalani berjalan dengan lancar dan tidak menjadi penghalang untuk hobinya sejak masih belia. Di kampus dia sedang menuntut ilmu pun dia telah menjadi kapten basket dan dia memimpin team-nya dengan baik dan tegas, dan juga walaupun diluar dia telah menjadi pelatih namun dia tetap dapat memposisikan dirinya sebagai orang yang sedang diajarkan oleh seorang pelatih. Minat dan bakat yang telah ia miliki sejak belia, dia selalu kembangkan dan menjadi hasil yang baik sampai saat ini. Sebenarnya beliau dulu ditentang oleh kedua orang tuanya untuk terjun ke dunia olahraga ini karena takut dia tidak dapat meng-handle keduanya dengan cermat baik dalam bidang olahraga maupun bidang akademik. Namun dengan seiringnya waktu dia membuktikkan kepada kedua orangtuanya bahwa dia dapat menjalani kedua bidang akademik maupun non-akademik dengan baik tanpa kekuranga satu apapun. “Mungkin banyak sekali halangan yang saya hadapi namun percayalah pasti kita akan tuai kemudian hari jikalau kita menggali bakat kita dengan tekun” ujar pelatih basket muda berbakat ini. dan sekarang pelatih basket muda ini telah menjalani bakatnya dengan baik dan juga tanggung jawab sebagai mahasiswa di perguruan tinggi swasta pun dengan angka berprestasi.



Kecanggihan Teknologi

Posted: by sisca in Labels:
0

Perkembangan teknologi sekarang ini sangatlah berkembang dengan pesat. Dari tahun ke tahun mengalami perubahan yang sangat signifikan. Dapat kita lihat didalam kedua video yang telah kita lihat bahwa inilah salah satu kecanggihan teknologi yang disalahgunakan oleh beberapa kalangan masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mengungkapkan kekesalan mereka dengan apa yang mereka lihat. Dalam video pertama, dosen yang sedang mengajar pada saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung diopinikan leh beberapa mahasiswa bahwa beliau sedang marah-marah ketika sekelompok mahasiswa sedang presentasi pada jam mata kuliah beliau. Padahal menurut saya hal terliat biasa saja, tidak terlihat seperti apa yang menjadi judul dari video tersebut yaitu “Dosen Binus Mengamuk”. Ini telah terjadi sudah lama sekitar pertengahan tahun lalu. Lalu dalam video kedua yaitu escalator lambat yang terdapat di Binus. Sebaiknya disini kita dapat mengambil sisi positifnya ialah mungkin ada kesalahan teknis dalam mesin escalatornya yang menyebabkan escalator tersebut dapat menjadi lambat. Seharusnya mahasiswa tersebut tidak menggumbar keburukan yang terdapat di universitas yang sedang dia tempati untuk menimba ilmu. Dan dalam kedua hal ini dapat saya tarik kesimpulan bahwa dalam kecanggihan teknologi sangatlah bagus, namun balik lagi ke individu masing-masing bagaimana menyikapi dalam penggunaan teknologi yang selalu berkembang ini. jika kita mendapati kekesalan yang sangat berarti pada seseorang janganlah mengumbar ke media elektronik, lebih baik langsung to the point oleh orang yang bersangkutan. Lalu untuk video kedua tentang escalator tersebut, mungkin menjadi instropeksi kepada pihak kampus untuk lebih melihat lebih detail lagi segala fasilitas yang menjadi konsumsi bagi para mahasiswa. Dalam kedua hal ini terdapat sisi positif dan negative yang dapat kita telaah lebih lanjut. Dan akhir kata, pergunakanlah teknologi yang canggih ini dengan akal sehat bukan dengan kesenangan dalam artian negatif.

Mahatma Gandhi

Posted: Tuesday, March 16, 2010 by sisca in Labels:
0



Mohandas Karamchand Gandhi yang lebih dikenal dengan nama Mahatma Gandhi. Beliau lahir di Porbandar, Gujarat pada tanggal 2 Oktober 1869. Ia merupakan seorang sarjana hukum lulusan University College di London. Mahatma Gandhi adalah seorang pejuang antidiskriminasi di India dan di dunia, dengan prinsipnya mengenai kebenaran, anti kekerasan dan keberanian. Didalam hidupnya, ia telah mengajarkan dua ajaran tentang Satyagraha dan Ahimsa. Satyagraha itu sendiri artinya hidup dengan berpegang penuh pada kebenaran, kasih dan kejujuran. Lalu, Ahimsa itu sendiri merupakan pedoman untuk berjuang tanpa kekerasan, kebencian dan paksaan.

Didalam kehidupannya, beliau memukul rata derajat seluruh manusia walaupun pastinya manusia dengan manusia lainnya ada perbedaan. Maksudnya beliau tidak pernah membedakan si A dengan si B atau sebaliknya. Mahatma Gandhi sangatlah toleran kepada sesama, terbukti selama beliau menempati dirinya di India. Dia selalu mengajarkan kepada setiap orang-orang bagaimana caranya untuk menghormati orang yang berbeda dengan diri sendiri yang dapat dari berbagai aspek yaitu baik dalam ras, agama dan suku. Selain hal itu, Mahatma Gandhi juga menerapkan bagi para penduduk di India untuk saling menghormati walaupun perbedaan itu terjadi dalam diri masing-masing individu.

Ajaran yang diterapkan oleh Mahatma Gandhi sangat berdampak penting untuk kehidupan kita sehari-hari. Dalam hal ini yang dapat saya ambil pembelajaran dari hal tersebut adalah sikap saling menghormati dan menghargai suatu perbedaan yang ada. Karena ketika perbedaan itu ada akan menjadi warna tersendiri bagi kita yang mengalaminya. Karena ketika kita dengan teman kita terdapat perbedaan misal saya ambil contoh dalam perbedaan agama, kita ambil sikap positifnya kita bersama teman kita harus saling mengingatkan akan beribadah dengan rutin dan saling menguatkan ketika ada masalah datang menimpa salah satu dari teman kita, melalui iman yang teguh pastinya teman kita akan sedikit dipulihkan. Begitu pula dalam hal saling menghormati, kita harus saling menghormati antar sesama, dengan orang tua, dengan orang yang tidak kita kenal pun harus tetap kita hormati. Karena ketika telah menghormati seseorang dalam suatu lingkungan maka suatu saat kita pun akan dihormati kembali oleh orang tersebut. Hal ini dapat dikatakan simbiosis mutualisme yaitu simbiosis yang saling menguntungkan, dalam hal ini kedua pihak diuntungkan dalam setiap interaksi keduanya. Dan juga kurang lengkap kalau hanya saling menghormati dan menghargai perbedaan kalau tidak toleransi dalam masalah yang menimpa sesama kita. Dapat diterjemahkan lebih mudahnya ialah saling tolong-menolong tanpa memandang siapa orang yang kita tolong. Kita semua adalah sama, dan manusia adalah mahluk social yang tidak dapat hidup tanpa seseorang, maka ketika orang yang kita kenal maupun yang tidak kita kenal mengalami masalah yang pelik dalam hidupnya, hendaklah kita saling bahu-membahu dalam ikut andil dalam masalah yang dialami oleh orang yang bersangkutan.



Jangan menilai sesamamu dari “warna kulitnya”,

tetapi nilailah mereka dari “warna hatinya”

Jangan menilai sesamamu dari “jenis kelaminnya”,

tetapi nilailah mereka dari “jenis karakternya”

Jangan menilai sesamamu dari “agamanya yang tertulis di kartu identitas”,

tetapi nilailah mereka dari “kasihnya yang tulus kepada Tuhan dan sesama manusia”

Merasakan Apa yang Mereka Rasakan

Posted: by sisca in Labels:
0

Mungkin judul yang tertera diatas tidak asing lagi di telinga kita semua. Seperti kita ketahui, semua orang pasti mempunyai kesibukan masing-masing yang dapat dikatakan kepentingan masing-masing. Satu dengan yang lainnya pastinya berbeda. Mengapa? Karena setiap individu dari kita semua memiliki perbedaan dari berbagai aspek misalnya, lingkungan, keluarga, pekerjaan dan lain sebagainya. Kita ambil satu contoh yaitu dari segi keluarga. Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak pastinya memiliki perbedaan kesibukan. Ayah dan ibu yang sibuk bekerja membanting tulang di kantor dan anak yang sibuk berkutat dengan pelajaran di sekolah maupun di kampus mereka masing-masing. Dan pastinya di setiap keluarga tidak mungkin tidak mempunyai suatu masalah, entah itu menimpa ayah, ibu atau anaknya.

Sekarang saya akan mengambil contoh dari kehidupan keluarga saya, pada beberapa waktu yang lalu kakak dari ayah saya telah meninggal. Dan kami sekeluarga ikut berpartisipasi dalam acara penguburan dan penghiburan. Keluarga dari ayah saya langsung menanggung kejadian ini bersama-sama. Mereka membagi-bagi tugas yang ada misalnya ada yang meng-handle pemesanan peti, tanah makam, pendeta, konsumsi dan hal lain sebagainya. Saya melihat kekompakan antara ayah saya bersama kakak dan adiknya dalam ikut andil dalam kejadian yang terjadi secara tiba-tiba ini. Ketika saat itu padahal ayah saya ada pelayanan bersama gereja untuk melakukan pelawatan orang sakit di rumah sakit namun ayah saya lebih mementingkan kepentingan keluarga terlebih dahulu yang padahal pelawatan itu sudah dirancang dari jauh-jauh hari. Dalam kejadian ini saya dalam pembelajaran yang sangat berharga bagi saya agar saya bersama kakak-kakak saya selalu kompak dalam suka maupun duka. Selain hal itu yang dapat saya ambil hikmatnya ayah saya bersama kakak dan adiknya ikut merasakan apa yang dirasakan oleh keluarga yang ditinggalkan tersebut.

Dan kembali lagi kepada diri saya sendiri ini, hal ini harus diaplikasikan kedalam kehidupan saya dalam masalah sekecil apapun itu, baik bersama sesame anggota keluarga maupun sesame teman. Kesimpulannya ialah janganlah mementingkan diri sendiri ketika ada masalah dalam suatu lingkungan apalagi masalah itu menimpa salah satu dari orang yang kita kenal, sebaiknya hal itu menjadi masalah bersama tidak hanya orang yang bersangkutan saja yang merasakan namun kita pun yang kenal dengan dia dalam hubungan kita yang dekat maupun kurang dekat jauh lebih baik kita ikut berpartisipasi dalam masalah itu tidak hanya dalam perkataan semata namun ada suatu action yang harus kita lakukan agar meringankan masalah yang terjadi di dalam orang bersangkutan tersebut.