Happiness Awaits You

Posted: Monday, April 12, 2010 by sisca in Labels:
0

“Look at life through the windshield,
not the rear-view mirror”

Permasalahan. Yup, kita tidak lepas dari satu kata ini. Simple namun susah untuk diseb’rangi dalam prakteknya. Setiap orang pasti memiliki ini. Jika ada orang yang tidak memiliki masalah, saya yakin hidupnya tidak diwarnai dengan air mata atau kesedihan. Permasalahan datang untuk kita agar kemenangan menghampiri kita. Sepelik apapun permasalahan yang sedang kita hadapi, pasti mendewasakan kita akan hidup ini. Didalam quote ini “look at life through the windshield,
not the rear-view mirror” yang mengartikan kita bahwa kita harus melihat kedepan jangan melihat kebelakang lagi. Seperti halnya jika kita sedang mengendarai motor, ketika kita mengendarai apakah kita terpaku dengan kaca spion? Tidak kan? Jika kita selalu fokus melihat ke kaca spion pastilah kita tidak mengetahui apa yang ada didepan kita alhasil bisa terjadi kecelakaan. Dengan itu kita balikkan lagi ke aspek kehidupan kita masing – masing, jangan jadikan permasalahan yang ada menjadi batu sandungan terus – menerus yang tiada hentinya. Toh tidak ada gunanya juga menyesal, menyesal dan menyesal dengan keadaan yang sudah kita alami di masa lampau. Itu hanya membuat kita menjadi terpuruk dengan keadaan yang sudah terjadi dan juga membuang – buang waktu yang sebenarnya bisa dipakai untuk bergerak satu langkah lebih maju dari sekarang.

Keadaan ini juga menyisak kita, dan bisa saja seseorang selalu men-judge dirinya adalah bodoh. Bodoh karena mengapa saya harus mengalami hal yang sangat merugikan diri saya. Pikiran semacam inilah yang dapat menggangu psikologis seseorang, karena ini menjadikan orang tersebut selalu berpikir negative dengan segala permasalahan yang datang menghampiri dia. Dan bisa juga membuat orang stress akibat dia stuck pada suatu keadaan. Hal ini harus dihindari karena hal ini dapat menyerang mental seseorang. Seharusnya kita menanamkan pada diri kita sendiri bahwa permasalahan yang kita alami untuk menjemput kemenangan yang telah disediakan olehNya.

Lihatlah kedepan!! Jangan matikan kehidupan anda dengan masalah yang telah anda alami. Buatlah kehidupan baru, tengoklah hari esok karena hari esok pasti ada kebahagiaan yang menanti kita. So, permasalahan demi permasalahan yang ada jadikan ini menjadi pelajaran yang tidak terbeli di tempat manapun itu, jadikan ini sebagai spirit anda untuk melangkah, menghirup hari yang penuh kebahagiaan. Masih banyak serentetan kebahagiaan yang hendak kita miliki di depan sana. Jangan memikirkan hal yang sebenarnya sudah tidak dapat diubah lagi keadaan itu, menyesal hanya membuang waktu kita saja, boleh menyesal namun tidak usah berkepanjangan. Seperti kaca spion di motor juga, benda ini digunakan hanya sesekali waktu saja. Begitu juga dengan masalah yang terjadi di masa lampau, lihatlah ini hanya sesekali waktu saja untuk menjadi motivasi kita maju kedepan, jangan meratapinya kembali. Make it easy guys!! Tunjukkan pada dunia bahwa kita dapat melewati ini semua dengan sempurna dan meraih kebahagiaan yang tidak pernah terbersit dari pikiran kita selama ini dan juga lewati setiap masalah dengan senyuman, dan bicaralah pada masalah ini “Hei masalah, kau bukanlah yang luar biasa, namun Tuhanku lah yang luar biasa”. Move and don’t stuck at your problem now. Jah bless

Malcolm Gladwell

Posted: by sisca in Labels:
0

Malcolm Gladwell adalah penulis buku “Outliers”. Beliau disini mengatakan bahwa bagaimana untuk menjadi sukses didalam bertindak, dan menghadapi suatu masalah yang ada. Malcolm Gladwell juga mengatakan bahwa ukuran seseorang menjadi seorang yang sukses bukan dari dia mendapat IQ yang dia peroleh ketika dia melakukan test IQ namun harus didukung dengan kesempatan, budaya, dan juga pengenalan diri sendiri lebih dalam.

Pertama : Kesempatan
Kesempatan adalah peluang. Setiap orang pasti mendapatkan kesempatan,namun apakah seseorang itu peka dengan kesempatan yang datang terhadap diri dia. Dapat dilihat salah satu conoh tokoh ternama yang sudah tidak asing lagi kalau kita dengar yaitu Bill Gates. Beliau berlatih dengan waktu 10.000 jam selama 10 tahun. Wow, menurut saya angka fantastis yang dimana mungkin saya belum mencapai angka tersebut, padahal saya mengenal dunia pendidikkan lebih dari 10 tahun. Dengan hobinya yang ber-coding ria, alhasil sekarang dia sukses dan dikenal oleh seluruh penjuru dunia akan kerja kerasnya yang selama ini. Disini dapat kita simpulkan bahwa kita harus berlatih dan berlatih dengan harapan kita akan menggegam piala kemenangan yang sudah kita idamkan. Dan juga menjadi sukses juga dengan memperdaya gunakan kesempatan yang telah ada di depan mata mereka. Dengan mereka mempergunakan kesempatan dengan baik, maka sukses pun akan menghampiri setiap dari individu kita masing-masing.

Kedua : Budaya
Budaya disini diartikan dengan kebiasaan. Budaya yang sering kita temui ialah bertanya. Terlalu banyak bertanya, terlihat kebodohan orang tersebut. Padahal statement ini salah, karena ketika orang bertanya terus menerus, dia mau keluar dari kebodohan yang melingkupi diri dia. Pertanyaan demi pertanyaan yang dia lontarkan hanya untuk seseorang itu mengerti dan orang tersebut juga ingin menjadi selayaknya kita yang mengerti akan hal yang dia tanyakan. Jadi, kita harus menghargai ketika ada seseorang yang bertanya, alangkah lebih baiknya kita mengajarkan apa yang tidak mereka mengerti selama ini dengan sabar. So, budaya ini harus dipatahkan agar setiap dari kita generasi masa depan dapat keluar dari lingkaran kebodohan yang ada.

Ketiga : Pengenalan Pribadi
Sebelumnya telah dibahas tentang kesempatan dan budaya yang sering kita temui. Dan pada paragraph ini akan membahas tentang pengenalan pribadi. Pengenalan pribadi yang saya maksudkan adalah seberapa jauh kita mengenal diri kita sendiri. Coba instropeksi diri dengan menge-list apa yang menjadi kelemahan kita dan apa yang menjadi kelebihan kita yang tidak dimiliki oleh orang lain. Ada sebagian orang yang tidak tahu kelemahan apa yang ia miliki, saking dia merasa dialah yang terhebat diantara yang orang-orang hebat lainnya. dan juga ada orang yang selalu memandang bahwa dirinya negative selalu dan selalu dialah yang paling terbawah. Statement – statement negative selalu dilontarkan pada diri dia sehingga kelemahan yang selalu dia ungkit menutupi keadaan yangs sebenarnya setiap orang memiliki baik dan buruk, sekarang bagaimana kita menjadikan kelemahan kita menjadi kekuatan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Tunjukkan kepada orang banyak bahwa kelemahan menjadikan ini adalah kelebihan bagi kita, dan selalu berpikir positif dengan apa yang kita terima. Mungkin kelemahan yang sedang kita sadari adalah sulit untuk diterima, namun dengan seiringnya waktu yang ada pasti diberikan jalan oleh-Nya. So, jangan memagari diri kalian dengan kelemahan yang anda miliki, karena sama saja anda membunuh impian anda sendiri dengan perilaku anda terhadap diri sendiri.


Dengan ini kesimpulan yang dapat kita tarik ialah :
1. Peka dengan kesempatan yang ada. Jangan sia – siakan kesempatan yang ada karena
kesempatan yang kita miliki tidak semua orang memiliki.
2. Berlatih. Teruslah berlatih dengan keadaan yang mungkin di-judge banyak orang bahwa kita tidak mungkin mencapainya. Buktikan pada mereka bahwa kita bisa maju
asalkan usaha yang kita lewati itu sangat berarti. Usaha yang kita lewati pasti
setimpal dengan kesuksean yang kita terima saat ini.
3. Banyak budaya – budaya hidup yang mengelilingi kita, dengan itu kita harus punya
prinsip bahwa kita harus beda dengan dunia yang semakin lama semakin tidak
terarah jalurnya.



Disaat sulit, selalu ada kesempatan untuk memperbaiki keadaan
Disaat sedih, selalu ada kesempatan untuk meraih kembali kebahagiaan

Disaat jatuh selalu ada kesempatan untuk bangkit kembali
Dan dalam kondisi terburukpun selalu ada kesempatan
untuk meraih kembali yang terbaik untuk hidup kita

Bila kita setia pada perkara yang kecil, maka kita akan mendapat perkara yang besar

Bila kita menghargai kesempatan yang kecil, maka kita akan mendapat kesempatan yang besar

It's So Easy!!

Posted: Sunday, April 4, 2010 by sisca in Labels:
1

Ungkapan “terima kasih” sering kita dengar. Tetapi apa sering kita ucapkan? Itu merupakan pertanyaan bagi diri kita sendiri biar diri kita yang menjawab. Dalam hal mengucapkan terima kasih tidaklah susah, apa kita membuang tenaga? Atau pikiran? Atau hal lainnya? Tidak kan? Tentunya.

Kita adalah manusia yang tidak dapat hidup sendiri. Saya ambil salah satu contoh yang simple, ketika kita masih batita (bayi umur tiga tahun) apa kita langsung bisa jalan dengan tegapnya? Tentu tidak. Pasti orang lain membantu kita untuk mengajarkan kita bagaimana melangkah, bagaimana berdiri dengan tegap dan lain sebagainya.

Saya selalu diajarkan oleh kedua orang tua saya untuk selalu mengucapkan terima kasih dalam hal sekecil apapun itu. Bisa dilihat dari pengalaman saya, saya selalu mengucapkan terima kasih pada ‘kenek’ angkutan umum. Padahal itu hal sepele bagi kebanyakan orang, maksudnya untuk apa ketika kita memberikan uang kepada ‘kenek’ tersebut toh dia gak membantu hal yang menguntungkan bagi saya. Namun, bagi saya itu bukan hal yang sulit untuk mengatakan terima kasih apalagi dengan orang yang tidak kita kenal

Terima kasih, dua kata yang memiliki banyak arti. terima kasih juga dapat menjadi penghargaan bagi setiap orang, karena ketika kita mengucapkan terima kasih setidaknya orang yang telah menolong kita merasa dianggap keberadaannya.

Namun kebanyakan orang pasti mengucapkan terima kasih pada orang yang mereka kasihi. Itu hal yang lumrah untuk dilakukan. Tetapi bagi saya selain mengucapkan terima kasih kepada orang yang dikasihi itu sudah biasa dan saya sekarang sedang menjalani untuk mengucapkan terima kasih pada orang – orang yang memperlakukan saya negative. Kenapa hal ini saya lakukan? Beberapa minggu lalu saya ada masalah dengan sahabat SMA saya dari dahulu sampai sekarang, namun ketika saya mendengar perkataan dari penyiar radio, begini “Alangkah indahnya kita mengucapkan terima kasih kepada orang telah menyakiti kita, karena melalui dia kita mengenal bagaimana kepahitan dan bagaimana untuk bangkit dari kata – kata yang telah menyakiti hati kita ”. disitu saya berfikir, benar juga. Kalau saya tidak mengenal dia mungkin sampai sekarang saya tidak tahu untuk tetap survive itu seperti apa.

Sekarang, melalui ini saya sangat berterima kasih pertama untuk keluarga yang utuh hingga sekarang sampai selamanya. Itulah yang sangat terutama bagi saya karena mereka baik orang tua maupun kakak – kakak saya telah mengajarkan saya tentang kehidupan. Dan terutama untuk kedua orang tua saya yang dapat menempatkan posisinya dengan baik, misal dapat menjadi seorang teman ketika bercanda namun dapat menjadi orang tua ketika keadaan memposisikan mereka menjadi peran orang tua.

So, untuk kalian yang masih susah untuk mengucapkan dua kata itu, belajarlah! Tidak susah kok, dan gak butuh les atau privat untuk mengucapkan itu, ketika kita mengucapkan hal itu kita menjadikan orang tersebut berharga, dan suatu saat nanti ketika kita diberikan ucapan terima kasih pastinya kita akan merasakan hal tersebut. So, selamat mencoba!